KUOTA BERTAMBAH, BAGAIMANA DENGAN FASILITASNYA???
Peningkatan kuota mahasiswa baru farmasi tahun 2024 menjadi isu yang marak dibicarakan untuk saat ini, baik dikalangan mahasiswa maupun dosen. Perlu diketahui sebelumnya bahwa perkuliahan reguler bagi mahasiswa baru 2024 akan dilaksanakan di kampus 2, sedangkan untuk praktikum akan dilaksanakan di kampus 3. Terdapat pro dan kontra terhadap penambahan kuota mahasiswa program studi farmasi di UIN Malang. Mengapa hal itu terjadi? Setelah mencermati permasalahan tersebut, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang berpendapat positif mengatakan bahwa bertambahnya jumlah kuota mahasiswa baru diharapkan dapat meningkatkan nilai prodi dan universitas. Namun, sebagian besar mahasiswa menyatakan keberatan karena berbagai alasan.
Adapun
masalah utama yang mungkin akan dihadapi mahasiswa baru Farmasi 2024 terkait
dengan fasilitas yang disediakan universitas, antara lain transportasi dari
Ma'had ke kampus 3 saat praktikum tidak memadai, ruang kelas tidak cukup untuk
menampung mahasiswa baru, jumlah dosen tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa
dan kurangnya fasilitas lain yang dibutuhkan oleh mahasiswa baru. Selain itu,
kurangnya komunikasi antara fakultas dan universitas tentang kelengkapan
fasilitas prodi, membuat mahasiswa ragu
dengan kemampuan universitas untuk menampung mahasiswa baru yang melonjak
tinggi. Mahasiswa menolak peningkatan kuota karena khawatir akan kualitas
pendidikan, fasilitas yang terbatas dapat menghambat proses belajar mengajar. Keselamatan dan kenyamanan mahasiswa baru
juga perlu diperhatikan mulai dari transportasi yang tidak memadai dapat
membahayakan mahasiswa. Ruang kelas yang sempit dan penuh juga dapat mengganggu
kenyamanan proses pembelajaran.
Di sisi lain, peningkatan kuota
mahasiswa baru Farmasi dengan fasilitas yang seadanya dikhawatirkan berdampak
negatif pada efektivitas pembelajaran, jumlah mahasiswa yang banyak dalam satu
kelas dapat membuat suasana belajar tidak kondusif dan menyulitkan dosen dalam
menyampaikan materi. Keterbatasan ruang kelas berpotensi memaksa pembagian
kelas yang tidak ideal, seperti kelas dengan jumlah mahasiswa yang sangat
banyak atau waktu belajar yang tidak optimal. Perbandingan dosen dan mahasiswa
yang tidak seimbang dikhawatirkan menyebabkan dosen tidak dapat memberikan
perhatian yang cukup kepada setiap mahasiswa. Kurangnya ruang kelas yang tersedia dapat mendorong penggunaan
pembelajaran daring yang lebih
sering, padahal pembelajaran tatap muka lebih efektif untuk program studi
Farmasi yang membutuhkan praktik langsung.
Peningkatan kuota mahasiswa baru Farmasi juga dikhawatirkan akan menimbulkan ketidakseimbangan antara jumlah lulusan S1 Farmasi dengan kuota penerimaan pascasarjana profesi apoteker UIN Malang dalam jangka panjang. Hal ini dapat berakibat fatal bagi lulusan S1 Farmasi, mengapa? Karena, lulusan S1 Farmasi yang tidak mendapatkan kuota pascasarjana profesi apoteker berpotensi kesulitan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Sementara itu, berdasarkan UU No. 17 Tahun 2023, lulusan S1 Farmasi tidak lagi diakui sebagai tenaga kefarmasian, sehingga mereka harus melanjutkan studi profesi apoteker untuk dapat bekerja di bidang kefarmasian. Tanpa sertifikat apoteker, peluang kerja lulusan S1 Farmasi akan menjadi lebih terbatas, terutama di bidang-bidang yang mewajibkan sertifikasi tersebut.
Meskipun sudah dekat
dengan masa perkuliahan, masih ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk
mencegah kenaikan kuota mahasiswa baru Farmasi UIN Malang 2024, yaitu melalui seleksi Ujian Mandiri.
Universitas dapat mengadakan seleksi ujian mandiri untuk menyeleksi calon
mahasiswa yang benar-benar memenuhi kualifikasi dan siap mengikuti perkuliahan
yang tentunya dengan kuota yang lebih sedikit. Kemudian diperlukan koordinasi yang lebih baik antara fakultas dan
universitas untuk memastikan kesiapan fasilitas dan kualitas pembelajaran.
Sayangnya, karena masa perkuliahan sudah dekat, tidak ada langkah pencegahan
lain yang dapat dilakukan secara efektif. Selain itu,
berkaitan dengan adanya program studi lain pada tahun ini yang akan memulai
perkuliahan di kampus 3. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kehidupan (FKIK) menjamin
bahwa keberadaan program studi lain di kampus 3 tidak akan mengganggu
perkuliahan yang sudah ada.
Dokumentasi:


Komentar
Posting Komentar