AGEN KASTRAD 2025: ”Dari Edukasi ke Aksi: Optimalisasi KIE untuk Terapi Rasional Antihipertensi, Antidiabetik, dan Antibiotik di Fasilitas Kesehatan”


       Malang, 9 November 2025 – Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan mendorong penggunaan obat yang lebih bijak di masyarakat, program kerja AGEN KASTRAD 2025 menghadirkan inisiatif bertajuk “Dari Edukasi ke Aksi: Optimalisasi KIE untuk Terapi Rasional Antihipertensi, Antidiabetik, dan Antibiotik di Fasilitas Kesehatan.” Program ini berfokus pada penguatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) sebagai sarana untuk mengedukasi tenaga kesehatan dan masyarakat mengenai pentingnya terapi rasional—khususnya dalam pengelolaan penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes, serta penggunaan antibiotik yang tepat. Melalui kegiatan ini, AGEN KASTRAD berkomitmen mengubah pengetahuan menjadi tindakan nyata, sehingga tercipta praktik pelayanan kesehatan yang lebih aman, efektif, dan berkelanjutan di berbagai fasilitas kesehatan (Waluyatiningsih dkk, 2024).

       Optimalisasi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) merupakan langkah fundamental dalam menjembatani antara penulisan resep obat dan keberhasilan terapi yang rasional, khususnya pada penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes, serta penggunaan antibiotik. Keberhasilan terapi tidak hanya ditentukan oleh keakuratan resep, tetapi juga oleh sejauh mana pasien memahami dan mematuhi instruksi pengobatan. Kegagalan dalam KIE dapat berakibat fatal, seperti munculnya resistensi antibiotik akibat ketidakpatuhan pasien dalam menghabiskan obat, atau tidak terkendalinya tekanan darah dan kadar gula karena pola konsumsi obat yang salah. Oleh karena itu, peran apoteker menjadi sangat vital sebagai komunikator utama yang mampu menjelaskan alasan ilmiah di balik setiap regimen terapi secara jelas dan meyakinkan (Fauziah, 2016).

       Namun, edukasi saja tidak cukup tanpa adanya aksi nyata yang mendukung keberlanjutan terapi. Apoteker dan tenaga kefarmasian perlu mengimplementasikan strategi praktis seperti penggunaan pill organizer untuk membantu pasien kronis yang rentan lupa, serta melakukan monitoring rutin dengan buku catatan pengobatan. Pendekatan ini dapat diperkuat melalui keterlibatan keluarga sebagai pengawas minum obat (PMO), meniru keberhasilan program pengendalian TBC. Dengan langkah-langkah tersebut, edukasi dapat berubah menjadi tindakan nyata yang meningkatkan kepatuhan pasien serta efektivitas pengobatan (Mokambu dkk,2023).

    Melalui kegiatan ini, peserta terutama mahasiswa farmasi diharapkan memperoleh pemahaman mendalam mengenai pentingnya KIE dalam praktik kefarmasian. Mereka tidak hanya dibekali pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan komunikasi, empati, dan strategi implementasi di lapangan. Dengan demikian, kegiatan ini memberikan manfaat besar dalam membentuk calon apoteker yang profesional, kritis, dan berorientasi pada pelayanan pasien. Sebagai penutup, optimalisasi KIE bukan sekadar kewajiban profesi, tetapi sebuah panggilan moral untuk memastikan bahwa setiap terapi benar-benar membawa kesembuhan dan kualitas hidup yang lebih baik bagi pasien (Maf’ula,2023).


DAFTAR REFERENSI

Fauziah, E. B. (2016). Kepatuhan penggunaan obat pada pasien yang mendapat terapi antibiotik di Puskesmas Mendawai Pangkalan Bun. Jurnal Surya Medika (JSM), 2(1), 38–46.

Jauhary, M. C. N., & Ernawati, E. (2025). Upaya meningkatkan kepatuhan kontrol pasien hipertensi dengan edukasi di Desa Sukawali. Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia, 10(9). https://doi.org/10.36418/syntax-literate.v10i9.61606

MAF’ULA, I. S. A. (2023). Evaluasi pemberian komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) obat terhadap tingkat kepuasan konsumen di Apotek Nusa Cendana Jatirogo (Doctoral dissertation, Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri).

Mokambu, Z. A., Yunus, P., & Syamsuddin, F. (2023). Peran pengawas minum obat (PMO) terhadap keberhasilan pengobatan TB paru di Wilayah Kerja Puskesmas Bulango Ulu. Detector: Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan, 1(2), 22–28.

Mpila, D. A., Wiyono, W. I., & Citraningtyas, G. (2024). Pengaruh intervensi pill box terhadap kepatuhan minum obat dan luaran klinis pada pasien lanjut usia dengan penyakit hipertensi. e-Clinic, 12(3). https://doi.org/10.35790/ecl.v12i3.58383

Waluyatiningsih, N., Hartayu, T. S., Yuniarti, E., Capritasari, R., & Astuti, F. (2024). Rasionalitas terapi menuju Indonesia sehat. UGM Press.

Dokumentasi : 




Credit: Kastrad’25

Hidup Mahasiswa!

Wallahul muaafieq illaa aqwamith tharieq Wassalamualaikum Wr. Wb.

#AGENKASTRAD 2025

#HMPSFHabbatussauda’



Komentar

What's Popular?