Amalia Salsa Billah Firdausi Raih Prestasi di Suara Kastrad #1 ISMAFARSI
Malang, hmpsfuinmalang.blogspot.com – Amalia Salsa
Billah Firdausi, mahasiswa Farmasi UIN Maulana Malik
Ibrahim Malang angkatan 2020 sukses membawa nama baik farmasi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang pada
perlombaan Suara Kastrad #1 dengan meraih juara 3 lomba poster yang diadakan oleh ISMAFARSI.
Mahasiswa Farmasi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang kembali membawa
nama baik Farmasi
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang pada perlombaan Suara Kastrad #1 yang
diselenggarakan oleh ISMAFARSI Batara Jatim. Total sudah dua orang yang sudah
menjadi pemenang dalam perlombaan yang diadakan ISMAFARSI Batara Jatim
tersebut. Amalia Salsa Billah Firdausi atau yang biasa dipanggil Ocha merupakan mahasiswa Farmasi UIN Maulana Malik Ibrahim
Malang angkatan 2020 yang telah meraih juara 3 lomba poster pada perlombaan Suara Kastrad #1 minggu lalu ( 27/07/2021 ). Pada kali ini, Ocha memenangkan lomba poster dengan judul “Pharmapreneur Inspirative Communicative, and
Intelectual in Modern Situation”. Lomba Suara Kastrad ini terdiri dari dua
cabang perlombaan, salah satunya yaitu lomba poster dan lomba essai dengan tema
“Aktualisasi Ten Star of Pharmacy dan
Pendidikan Kefarmasian di Indonesia Pada Era Revolusi Industri 4.0”. Perlombaan
yang diadakan oleh ISMAFARSI Batara Jatim ini ditujukan untuk mengembangkan
kemampuan Mahasiswa S1 Farmasi di Seluruh Indonesia dalam kreativitas mengolah
suatu materi yang bersifat informatif, komunikatif, dan mengolah desain poster
untuk menarik minat para pembaca.
Ocha sering mengikuti lomba
untuk mengisi waktunya supaya lebih produktif. Ocha mengisi waktunya dengan
mengikuti lomba poster ini karena memang memiliki hobi
dalam hal editing. Meskipun ocha sering kali mengikuti lomba, namun perlombaan
kali ini merupakan pengalaman pertamanya dengan waktu pengerjaan yang sangat
singkat. Proses pembuatan poster
ini sendiri tergolong sangat singkat waktunya yaitu dua hari karena baru
mengetahui lomba Suara Kastrad #1 ini dari media sosial dan pada waktu itu penutupan
pendaftaran dan pengumpulan kurang dua hari. Dengan mengacu pada tema yang di
telah disediakan panitia penyelenggara, Ocha mulai mencari ide dari permasalahan-permasalahan
yang ada di sekitarnya.
Seiring berkembangnya zaman, perkembangan
teknologi akan semakin melesat cepat dan
maju. Hal tersebut dapat
menyebabkan terancamnya peran profesi apoteker karena dapat tergantikan oleh
profesi kesehatan lainnya bahkan
juga tergantikan dengan robot. Pada saat ini, farmasi masih belum dikenal dan diterima dengan baik oleh
masyarakat. Mulai
dari ketidaktahuan masyarakat tentang peran kita sebagai seorang farmasis dan
juga karena kurangnya keikutsertaan seorang farmasis dalam membantu memperbaiki
kondisi kesehatan di Indonesia. Oleh karena itu,
kita diharuskan untuk lebih mengenalkan peran kita kepada semua lapisan
masyarakat bahwa medis itu bukan saja dokter, perawat, dan bidan tetapi juga
mengenal siapa itu Apoteker dan peranannya dalam bidang kesehatan sehingga
dianggap memiliki impact yang cukup besar untuk kualitas kesehatan di Indonesia
ke depannya.
Jika kita mengacu pada era revolusi
industri 4.0 yang mengharuskan Negara kita menjadi Negara yang maju di tahun
2045, bukan hanya maju dalam bidang perekonomian, sosial kemasyarakatan tetapi kita
juga harus maju dalam sektor kesehatan, mengingat Indonesia juga menjadi salah
satu negara dengan kondisi pelayanan kesehatan yang tergolong cukup rendah. Dengan
melihat permasalahan tersebut, Ocha berfikir jika dengan mengambil judul
seputar pharmapreneur akan sekaligus memberikan edukasi kepada para
pelajar farmasi baik ditingkat Universitas
maupun di tingkat SMA atau SMK, bahwa menjadi seorang farmasis juga memiliki
banyak peran selain di bidang kesehatan juga bisa menjadi seorang entrepreneur.
Sehingga nantinya kita dan masyarakat tidak mengacu pada salah satu titik bahwa
yang sedang mengambil study di bidang kefarmasian hanya bekerja di apotek saja,
tetapi justru kita yang bisa membangun sebuah bisnis besar dalam bidang
obat-obatan nantinya. Ocha juga mencantumkan “Pharmapreneur
yang inspriratif, komunikatif, dan intelektual” dalam judul posternya, karena mengingat
dengan bertambah modernnya zaman akan mempengaruhi juga terhadap perilaku serta
adab dan etika. Komunikatif menjadi salah satu hal yang penting karena tanpa public
speaking yang baik kita tidak akan bisa berinteraksi antar sesama.
Sedangkan pharmapreneur yang ditekankan di sini yaitu mengenai seorang
yang memiliki perusahaan besar di bidang farmasi, maka komunikatif sangat dibutuhkan
dan harus cerdas dalam berfikir dan mengatur semuanya. Karena pintar berbicara
saja tidak cukup, namun harus diimbangi dengan kecerdasan intelektual.
“Rebahan Boleh,
Tapi Ingat Orang Sukses Tidak Pernah Mengeluh Dengan Cara Istirahat”
Seperti
yang telah dijelaskan di awal, Ocha mengikuti berbagai lomba untuk mengisi
waktunya supaya lebih produktif. Dengan proses pembuatan yang memakan waktu dua hari, Ocha mulai mencari ide judul kemudian mencari point-point penting yang nantinya akan di jelaskan
di dalam poster dengan kata-kata yang cukup singkat yang telah mencakup
berbagai bahasan materi dari judul posternya. Namun perlu diingat, harus tetap
mengacu pada judul poster. Berikut tips Ocha pada saat mengedit poster, yang perlu
ditekankan yaitu animasi pada poster dibuat tidak terlalu ramai dan pokok
bahasan atau materi yang akan dipaparkan dalam poster haruslah tersampaikan
dengan runtut dan jelas. Barulah nantinya disisa-sisa space poster isi dengan
animasi atau hiasan yang juga masuk dalam pokok bahasan tersebut, misalnya kita
sedang berbicara tentang peranan apoteker, maka kita bisa selipkan beberapa
gambar/animasi yang menggambarkan peranan apoteker tersebut. Setelah poster
selesai, pastikan terlebih dahulu nama kita telah tertulis di dalam poster
tersebut dan juga kita wajib mengacu pada aturan pembuatan poster dalam
Guideline yang telah disediakan dan yang terakhir tetap cantumkan sitasi atau
sumber referensi yang kita gunakan di bagian bawah penjelasan kita agar
mengantisipasi terjadinya plagiarisme.


Komentar
Posting Komentar